Tampilkan postingan dengan label Praktikum Perusahaan Jasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Praktikum Perusahaan Jasa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 Juli 2020

Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Perusahaan Manufaktur

Standard Operating Procedure

1. Pengertian SOP
Standard Operating Procedure atau sering disingkat dengan S.O.P merupakan suatu rangkaian tertulis mengenai suatu proses bisnis dari suatu aktivitas bisnis pada perusahaan. Dengan melakukan S.O.P, perusahaan dapat memastikan suatu aktivitas bisnis bisa berjalan sesuai dengan standard yang diharapkan. Standard Operating Procedure (S.O.P) diperlukan untuk menghasilkan system yang berkualitas, teknis yang konsisten dan mempertahankan kualitas kontrol serta menjaga proses bisnis tetap berjalan. Design S.O.P yang salah atau tidak tepat bisa menyebabkan proses bisnis di internal perusahaan menjadi kacau dan tidak berkembang. Oleh karena itu design S.O.P harus bisa dijalankan sedemikian rupa, jelas serta detail sehingga individu/sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di dalamnya juga bisa mengetahui bagaimana menjalankan suatu prosedur kerja.

2. Manfaat SOP

  • Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang menyelesaikan tugasnya.
  • Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual pegawai dan organisasi secara keseluruhan.
  • Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada interfensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
  • Meningkatkan akuntibilitas pelaksanaan tugas.
  • Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
  • Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai situasi.
  • Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
  • Memberikan informasi dalam upaya peningkatan kompetensi pegawai.
  • Memberikan informasi mengenai beban tugas yangdipikuloleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya.


3. Tujuan dibuat SOP

  • Agar petugas pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
  • Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
  • Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas pegawai terkait.
  • Melindungi organisasi unit kerja dan petugas pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
  • Untuk menghindari kegagalan, kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.


4. Fungsi SOP

  • Memperlancar tugas petugas pegawai atau tim unit kerja.
  • Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
  • Mengetahui dengan jelas hambatan!hambatannya dan mudah dilacak
  • Mengarahkan petugas pegawai untuk sama-sama disiplin dala bekerja.
  • Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin


5. Karakteristik perusahaan manufaktur
Perusahaan manufaktur (manufacturing firm) adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut. Kegiatan khusus dalam perusahaan manufaktur adalah pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Kegiatan ini sering disebut proses produksi.

6. Akuntansi Perusahaan manufaktur
Bidang akuntansi yang menangani masalah produksi disebut akuntansi biaya (cost accounting). Tujuannya, menetapkan beban pokok produksi barang jadi. Bab ini akan membahas sesuai ruang lingkup yang telah disebutkan, yakni penetapan beban pokok produksi. Titik berat pembahasan masih diletakkan pada pengenalan terhadap proses akuntansi dan laporan khusus untuk perusahaan manufaktur.
 

Gambar di atas menunjukkan karakteristik khusus perusahaan  manufaktur yang membedakannya dengan jenis perusahaan lain seperti perusahaan dagang atau perusahaan jasa. Perbedaan tersebut terletak pada persediaan-persediaannya, biaya pabrikasi (manufacturing costs), biaya produksi dan beban pokok produksinya. Kita juga bisa memahami perbedaan dalam komponen perhitungan beban pokok penjualan pada sebuah perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang melalui penggambaran di bawah ini.
 
Komponen penambah dalam beban pokok penjualan untuk perusahaan dagang diperoleh dari pembelian barang dagangan yang ditambahkan ke persediaan barang dagangan yang telah dimiliki. Pada perusahaan manufaktur, komponen penambah persediaan awal barang jadi diperoleh dari harga pokok pabrikasi/beban pokok produksi yang dibebankan selama proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi berlangsung. Setelah barang yang tersedia untuk dijual (baik pada perusahan dagang maupun pada perusahaan manufaktur) dikurangi dengan persediaan akhir, maka didapatlah beban pokok penjualan


Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah

A. Pendahuluan Siklus pengelolaan keuangan daerah mengikuti siklus dalam sistem pengendalian entitas pemerintah. Siklus pengelolaan k...