Jumat, 17 Juli 2020

Pengertian Spreadsheet, Fungsi dan Contohnya

1. Pengertian Spreadsheet
Spreadsheet (lembar sebar) adalah software (program) untuk menangani (mengolah) data dalam bentuk baris dan kolom. Data dapat berupa angka, teks, atau rumus-rumus kita letakkan dalam kotak (sel) yang merupakan perpotongan antara baris dan kolom.

2. Jenis Spreadsheet
Karena kemudahan dalam penggunaannya dalam mengolah data banyak orang diseluruh dunia mengenal spreadsheet, seperti aplikasi yang popular hingga sekarang yakni Microsoft Excel. Padahal ada banyak aplikasi lainnya sebagai pesaing excel dan gratis. Ada beberapa aplikasi spreadsheet diantaranya yaitu sebagai berikut: 
Nama Vendor
Nama Produk
Keterangan
·         Microsoft
·         Lotus 123
·         Quattro Pro
·         Linux
Microsoft excel
Lotus 123 Millenium (Version 9.5)
Quattro Pro
Open Office.org Calc
Lisensi
Lisensi
Lisensi
Freeware, open source

Keterangan 
  • Microsoft Excel adalah salah satu contoh aplikasi spreadsheet yang dirilis di bawah naungan aplikasi Mocrosoft Corporation yang dapat dioperasikan di bawah sistem operasi Mac OS dan Windows. Karena popularitas aplikasi ini tidak mengherankan, program pemrosesan nomor Microsoft Excel semakin banyak pengguna dan bahkan menyesuaikan pengguna smartphone. Karena ponsel cerdas sedang booming sekarang, Microsoft Excel sudah ada di telepon pintar tempat Anda dapat mengunduh aplikasi secara gratis di Google Playstore.
  • Aplikasi Lotus 123 adalah aplikasi pemrosesan angka yang tergabung dalam paket dengan Office yang kemudian disebut Lotus SmartSuite, aplikasi Lotus 123 diterbitkan oleh IBM.Awal dari perangkat lunak Lotus 123 hanya dapat digunakan dalam sistem operasi DOS, tetapi seiring dengan perkembangannya, aplikasi Lotus 123 dapat digunakan dalam sistem operasi Windows yang disebut Lotus 123 untuk Windows, yang kemudian program mulai menjadi populer di 80-an.
  • Quattro pro adalah salah 1 program spreadsheet (program untuk mengolah data angka) dan tidak berfungsi untuk mengolah data teks/ kata
  • Open Office Calc ialah sebuah aplikasi pengolah angka “spreadsheet” yang memiliki sifat dapat dibuka melalui sistem operasi apa saja atau dikena “open source”, open office calc ialah program spreadsheet yang berfungsi untuk membuat daftar memelihara record dan menganalisa data. Selain itu aplikasi spreadsheet open office calc dapat digunakan untuk mengelola data dalam bentuk spreadsheet, menggunakan rumus untuk melakukan perhitungan data dan menempilkan hasil dalam bentuk grafik.


3. Fungsi Spreadsheet
Hal-hal yang dapat kita lakukan dengan memanfaatkan software Spreadsheet antara lain sebagai berikut :

  •  Membuat tabel.
  • Melakukan perhitungan yang menggunakan tabel (tabulasi).
  • Laporan keuangan, penjualan, pembelian, daftar gaji, dan sebagainya.
  • Membuat grafik.
  • Penghitung rumus statistik.

Buku Catatan, Mengetik, Kopi, Komputer
spreadsheet

4. Pemilihan Produk Paket Pengolah Angka
Dari sekian banyak program spreadsheet, tak ada yang lebih mudah mengoperasikannya, tergantung kebiasaan kita menggunakannya. Adapun yang biasanya digunakan dalam aktivitas pembelajaran disekolah adalah program aplikasi pengolah angka dengan basis Microsoft Excel
Microsoft Excel, atau biasa disebut Excel, merupakan program spreadsheet (pengolah data) yang mempunyai kemampuan meng-olah data secara luas pada bidang akuntansi, teknik, statistik dan bidang-bidang lain yang memerlukan perhitungan dengan cepat dan teliti. Excel dikenal sebagai program spreadsheet yang lebih mudah digunakan dibandingkan program spreadsheet yang lain. Kemudahan tersebut terlihat jelas dari banyaknya fasilitas rumus siap pakai (fungsi) yang disediakan Excel.

5. Fitur Produk Paket Pengolah Angka
Formula merupakan fitur Excel yang digunakan untuk melakukan perhitungan nilai yang dituliskan secara langsung pada formula, atau nilai yang tersimpan dalam sel. Penggunaan formula harus diawali tanda sama dengan (=), disertai kombinasi elemen:
  • Nilai yang dimasukkan langsung ke dalam formula.
  • Referensi alamat sel/range atau nama sel/range
  • Operator perhitungan
  • Fungsi.

Susunan formula untuk Excel 2007 dan Excel 2010 dapat terdiri maksimal 8.192 karakter, termasuk tanda sama dengan (=), nama fungsi, tanda kurung, argumen ataupun pemisah argumen dan operator-operatornya.



Kamis, 16 Juli 2020

Dokumen Sumber dan Dokumen Pendukung pada Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan atau memproduksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba.

Perusahaan jasa dapat bergerak dalam berbagai bidang usaha jasa, antara lain :
  • Transportasi, meliputi perusahaan bus kota, taksi dan angkutan kota / desa.
  • Reparasi dan pemeliharaan, meliputi bengkel, cuci mobil dan cleaning service.
  • Komunikasi, meliputi telepon, radio dan TV, serta penerbitan surat kabar dan majalah.
  • Tempat tinggal, meliputi mess, hotel dan penginapan.
  •  keahlian perseorangan, meliputi salon kecantikan, tukang jahit dan foto studio.
  • Hiburan, meliputi bioskop dan tempat rekreasi.
  • Profesi, meliputi akuntan, pengacara, rumah bersalin dan notaris

Transaksi perusahaan jasa

Semua perusahaan pada dasarnya menjalankan proses akuntansi yang sama. Hal yang membedakan setiap perusahaan tersebut ialah jenis perusahaannya. Alasannya, setiap perusahaan mempunyai kegiatan yang berbeda-beda.

Dokumen Sumber dan Dokumen Pendukung pada Perusahaan Jasa

Menurut mulyadi, ditinjau dari pengolahan data akuntansi, dokumen atau formulir digolongkan menjadi dua macam: dokumen sumber (source document) dan dokumen pendukung (sup­porting document atau corroborating document).
Dokumen sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahihnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber.
Sebagai contoh dokumen yang digunakan untuk merekam transaksi penjualan terdiri dari faktur penjualan, yang merupakan dokumen sumber sebagai dasar pencatatan ke da­lam jurnal penjualan dan kartu piutang, yang dilampiri dengan surat order pengiriman, laporan pengiriman barang, dan surat muat (bill of lading) sebagai dokumen pendukung taktur penjualan tersebut. Dokumen pendukung ini berfungsi untuk membuktikan sahihnya transaksi penjualan yang direkam dalam faktur penjualan. Surat order pengiriman membuktikan bahwa transaksi penjualan tersebut telah diotorisasi oleh Bagian Order Penjualan, laporan pengiriman barang membuktikan telah dilaksanakannya pengiriman barang kepada pembeli sesuai dengan perintah yang tercantum dalam surat order pengiriman, sedangkan surat muat membuktikan telah diserahkannya barang kepada perusahaan angkutan umum dalam pelaksanaan pengiriman barang kepada pembeli. Dengan dilampirkannya berbagai dokumen pendukung tersebut, faktur penjualan sebagai dokumen yang dipakai sebagai sum­ber pencatatan ke dalam catatan akuntansi menjadi dapat diandalkan kesahihannya. Berikut disajikan nama dokumen sumber dan dokumen pendukung yang bersangkutan.

Transaksi
Dokumen Sumber
Dokumen Pendukung yang Bersangkutan
Penjualan tunai
     
Faktur penjualan tunai
Pita register kas
Penjualan kredit
Faktur penjualan
Surat order pengiriman,
Laporan pengiriman barang Surat muat
Retur penjualan
Memo kredit
Laporan penerimaan barang
Pembelian
Bukti kas keluar
Surat order pembelian
Laporan penerimaan barang Faktur dari pemasok
Retur pembelian
Memo debit
Laporan pengiriman barang
Penggajian dan pengupahan
Bukti kas keluar
Daftar gaji
Rekap daftar gaji
Pemakaian barang gudang
Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

Senin, 29 Juni 2020

JENIS-JENIS BANK

Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya
Opening a business account in the UK: How-to and best accounts 

1. Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Contoh :

  • Bank Mandiri
  • Bank Negara Indonesia
  • Bank Rakyat Indonesia
  • Bank Tabungan Negara

2. Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional. Bank swasta dibedakan menjadi 2 yaitu bank swasta nasional devisa dan bank swasta nasional nondevisa.
contoh :

  • Bank Muamalat
  • Bank Central Asia
  • Bank Bumi Putra
  • Bank Danamon
  • Bank Duta
  • Bank Nusa Internasional
  • Bank Niaga
  • Bank Universal
  • Bank Mega

3. Bank Milik Koperasi
Bank milik koperasi adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
Contoh :

  • Bank Umum Koperasi Indonesia

4. Bank Milik Campuran
Bank campuran adalah bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak asing dan pihak swasta nasional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki oleh warga negara Indonesia.
Contoh :

  • Bank ANZ Indonesia
  • Bank Commonwealth
  • Bank Agris
  • Bank BNP Paribas Indonesia
  • Bank Capital Indonesia
  • Bank Chinatrust Indonesia
  • Bank DBS Indonesia
  • Bank Mizuho Indonesia
  • Bank Rabobank International Indonesia
  • Bank Resona Perdania
  • Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
  • Bank Windu Kentjana International

5. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
Contoh :

  • Bank of America
  • Bangkok Bank
  • Bank of China
  • Citibank
  • Deutsche Bank
  • HSBC
  • JPMorgan Chase
  • Standard Chartered
  • The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ


Jenis-Jenis Bank Dilihat dari Statusnya

Bank Devisa
Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.
Bank Non-Devisa
Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melakukan kegiatan transaksi layaknya bank devisa. Jadi, bank non-devisa hanya melakukan kegiatan transaksi hanya dalam batas-batas wilayah negara yang terbatas.

Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

Bank Konvensional
Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

Bank Syariah
Bank syariah ialah perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam hukum agama Islam, yaitu: larangan penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram hukumnya. Sebagai pengganti bunga digunakan sistem bagi hasil.
Prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah :
  • Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
  • Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
  • Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
  • Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
  • Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).


Jenis-Jenis Bank Menurut Bentuk Badan Usaha
  • Bank berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
  • Bank berbentuk Firma.
  • Bank berbentuk Koperasi.
  • Bank berbentuk Perusahaan Perseorangan.



Jenis-Jenis Bank Menurut Organisasinya

  • Unit banking

Yaitu bank yang hanya memiliki satu organisasi dan tidak memiliki cabang di daerah lain.
  • Branch banking

Yaitu bank yang memiliki cabang-cabang di daerah lain.
  • Correspondency banking

Yaitu bank yang dapat melakukan kegiatan pemeriksaan dokumen ekspor-impor dan kegiatan utamanya di luar negeri.

Jenis-Jenis Kantor Bank

Yang dimaksud dengan jenis jenis kantor bank dapat dilihat dari luasnya kegiatan jasa jasa bank yang ditawarkan dalam satu cabang bank. Luasnya kegiatan ini tergantung dari kebijakan kantor pusat bank tersebut. Disamping itu, besarnya kecilnya kegiatan cabang bank tersebut tergantung pula dari wilayah operasinya.
Jenis jenis kantor bank yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kantor Pusat
Merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan sampai kepada pengawasan terdapat dikantor ini. Setiap bank memiliki satu kantor pusat  tidak melakukan kegiatan operasional sebagaimana kantor lainnya, akan tetapi mengendalikan jalannya kebijakan kantor pusat terhadap cabang cabangnya. Dapat diartikan pula bahwa kegiatan kantor pusat tidak melayani jasa bank kepada masyarakat umum.
2. Kantor cabang penuh
Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa bank paling lengkap. Dengan kata lain, semua kegiatan perbankan ada dikantor cabang penuh dan biasanya kantor  cabang penuh membawahi kantor cabang pembantu.
3. Kantor cabang pembantu
Merupakan kantor cabang yang berada di bawah kantor cabang penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayaninya hanya sebagian saja. Perubahan status dari cabang pembantu ke cabang penuh dimungkinkan apabila memang cabang tersebut sudah memenuhi kriteria sebagai cabang penuh dari kantor pusat.

4. Kantor kas
Merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya hanya meliputi teller/kasir saja. Dengan kata lain, kantor kas hanya melakukan kegiatan kecil dari kegiatan perbankan dan berada dibawah kantor cabang pembantu atau cabang penuh. Bahkan sekarang ini banyak kantor kas yang dilayani dengan mobil dan sering disebut dengan kas keliling.

Penilaian Kesehatan Bank

Penialaian kesehatan bank dilakukan setiap tahun, apakah ada peningkatan atau penurunan. Bagi bank yang kesehatannya terus meningkat tidak jadi masalah, karena itulah yang diharapkan dan supaya terus dipertahankan kesehatannya. Akan tetapi, bagi bank terus menerus tidak sehat, mungkin harus mendapat pengarahan atau sangsi dari Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank bank.
Bank Indonesia dapat saja menyarakan untuk melakukan perubahan manajemen, merger, konsolidasi atau malah dilikuidasi keberadaannya jika memang sudah parah kondisi bank tersebut.
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisis CAMELS
1. Aspek permodalan
Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (current asset ratio) yang telah ditetapkan BI. Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (AMTR) dan sesuai ketentuan pemerintah Tahun 1999 CAR minimal harus 8%
2. Aspek kualitas aset
Yaitu untuk menilai jenis jenis aset yang dimiliki bank. Penilaian aset harus sesuai dengan peraturan oleh Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif  yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif.kemudian rasio penyisian  penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif diklasifikan. Rasio ini dapat dilihat secara berkala oleh Bank Indonesia.
3. Aspek kualitas manajemen (management)
Kualitas manajemen dapat dilihat dari manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dapat dilihat dari segi pendidikan  dan pengalaman dari karyawannya dalam menangani kasus kasus yang terjadi. Dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuidtas. Penilaian kesehatan tidak lagi didasarkan pada 250 aspek yang berkaitan dengan permodalan, likuiditas, kualitas aset, dan rentabilitas, tetapi kini penilaiannya hanya didasarkan seratus aspek saja.
4. Aspek likuiditas
Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua utang utangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula  memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio  antara jumlah aktiva lancar dibagai dengan utang lancar.
5. Aspek Rentabilitas
Merupakan ukuran bank dalam meningkatkan labanya, apakah setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai  bank  yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas  yang terus meningkat. Penilaian juga dapat dilakukan dengan:
  • Rasio laba terhadap Total Asset (ROA)
  • Perbandingan Biaya Operasi dengan Pendapatan Operasi (BOPO)

Semua aspek penilaian diatas dikenal dengan penilaian analisi CAMEL (Capital, Assets Manegement, Earnig, dan Likuidity). Disamping dengan penilaian analisis CAMEL yang juga mempengaruhi hasil penilaian terhada kesehatan bank adalah penilaian terhadap:
  1. Ketentuan pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK) dan Pelaksanaan Kredit Ekspor
  2. Pelanggaran ketentuan Batas Maksimum pemberian Kredit (BMPK) atau sering disebut sebagai Legal Lending Limit.
  3. Pelanggaran Posisi Devisa Netto


Penggabungan Usaha Bank

Penggabungan dalam dunia perbankan tidak hanya bagi bank yang dinilai tidak sehat saja, akan tetapi bank yang sehat pun dapat pula bergabung dengan bank lainnya sesuai dengan tujuan bank tersebut. sebagai contoh bank dapat bergabung dengan tujuan untuk menguasai pasar. Namun biasanya penggabungan antarbank yang tidak sehat lebih diutamakan.
Sebelum melakukan penggabungan pihak bank dapat memilih beberapa bentuk penggabungan. Masing masing bentuk mempunyai keunggulan dan kerugian sendiri dan tentu saja pemilihan ini didasarkan kepada tujuan perbankan tersebut:
1. Merger
Adalah penggabungan dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari bank dan membubarkan bank bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang dipertahankan.
Biasanya bank hasil  merger memakai salah satu nama yang dipilih secara bersama. Sebagai contoh : Bank Marras melakukan merger dengan bank Menimbung dan disepakati memakai nama Bank Marras maka bank Munimbung diganti menjadi bank Marras.
2. Konsolidasi
Yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan bank bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
Contoh konsolidasi adalah , misalnya Bank Marras melakukan konsolidasi dengan Bank Munimbung, maka kedua nama bank tersebut dibubarkan dan menamakan nama bank yang baru misalnya bank Mangkol.
3. Akuisisi
Merupakan pengambialihan kepemilikan suatu bank yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam penggabungan dalam bentuk akuisi biasanya bank yang diakuisisi tidak berubah dan yang berubah hanyalah kepemilikannya.
Contoh : misalnya Bank Marras diakuisisi oleh Bank Munimbung, maka nama Bank Marras tidak berubah dan yang berubah adalah kepemilikannya saja, yaitu menjadi milik bank Munimbung.

Sabtu, 06 Juni 2020

Pengertian dan Penggolongan Akun (Akun Riil dan Akun Nominal)

Nama-Nama Akun 


Akun digolongkan menjadi 2 (dua) kelompok:

A. Akun Riil/Akun Dalam Neraca (Balance sheet accounts)

Akun riil disebut juga akun neraca yang sifatnya permanen. Artinya, tetap berkelanjutan dari satu periode pembukuan ke periode pembukuan berikutnya.
1. Harta/Aktiva (Assets)
Harta atau aktiva adalah setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berguna pada waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Atau dengan kata lain, aktiva adalah sumber-sumber ekonomis yang dimiliki perusahaan dan masih akan mendatangkan manfaat di kemudian hari. Penggolongan harta berdasarkan likuidasinya (kemudahan untuk dicairkan atau diuangkan) antara lain:
a. Harta Lancar (Current Assets)
Harta lancar adalah harta yang tingkat likuidasinnya tinggi, artinya harta tersebut dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun atau kekayaan lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai serta habis dipakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Harta lancar antara lain:
  • Kas (Cash), adalah jumlah uang tunai yang tersedia di tangan (cash on hand) atau di bank (cash in bank) yang dicairkan menjadi uang tunai atau habis dipakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun (dalam siklus normal perusahaan). Misalnya, uang tunai, cek, dan giro bank kecuali deposito.
  • Surat-surat berharga (Market Able Securities) adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan-perusahaan dan setiap saat siap diperjualbelikan. Misalnya, saham dan obligasi.
  • Piutang wesel atau wesel tagih (Notes Receivable) adalah hak tagih atas janji tertulis yang menyatakan sanggup untuk membayar pada waktu tertentu dengan jumlah tertentu.
  • Piutang usaha atau piutang dagang (Account Receivable) adalah tagihan kepada pihak lain. Tagihan ini timbul akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.
  • Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory) adalah jumlah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali dengan tujuan untuk mencari laba.
  • Persediaan barang (Inventory of Supplies) adalah sejumlah barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dipakai dalam kegiatan usaha. Ciri utamanya adalah bahwa perlengkapan ini proses pemakaiannya sekaligus habis atau tidak sekaligus habis, dan diperkirakan masa penggunaannya relatif singkat, kurang dari satu tahun.Misalnya: perlengkapan toko (store supplies), seperti kertas pembungkus, plastik.
  • Beban dibayar di muka (Prepaid Expenses) adalah beban yang dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai beban selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran beban tersebut belum dimanfaatkan atau dikonsumsi.Misalnya: asuransi dibayar di muka (prepaid insurance),sewa dibayar di muka (prepaid rent).
  • Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Revenues) adalah suatu pengorbanan berupa jasa yang waktunya sudah berlalu tetapi imbalan atau balas jasanya belum diterima. Misalnya: bunga yang masih harus diterima (accrued interest receivable), sewa yang masih harus diterima (accrued rent receivable)

b. Harta Investasi (Investment Assets) atau Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Harta investasi adalah penanaman modal dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun) terhadap perusahaan lain. Misalnya :
  • Investasi dalam saham (investment in stock), investasi dalam obligasi (investment in bond), dan surat berharga lainnya.
  • Investasi dalam bentuk dana yang akan digunakan pada masa mendatang (untuk kepentingan ekspansi).
  • Investasi dalam bentuk aktiva lainnya (tanah, dengan rencana penggunaan di masa yang akan datang.

c. Harta Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Harta tetap berwujud adalah harta kekayaan perusahaan yang digunakan untuk operasional usaha. Sifat pemakaiannya relatif tetap dan jangka waktu pemakaiannya tahan lama atau lebih dari satu tahun. Harta tetap berwujud antara lain:
  • Peralatan (Equipment) adalah harta yang digunakan untuk operasional perusahaan yang manfaat pemakaiannya relatif tahan lama dan biasanya terdiri dari berbagai jenis barang.
  • Bangunan (Building) adalah bangunan yang siap digunakan untuk operasional usaha.
  • Akumulasi penyusutan harta tetap (Accumulated depreciation of fixed assets) adalah pengelompokkan nilai penyusutan aktiva tetap akibat manfaatnya berkurang setiap kali digunakan.
  • Tanah (Land) adalah tanah tempat usaha.
  • Perabot dan perlengkapan (Furniture and fixture).

d. Harta Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva yang tidak berwujud adalah aktiva yang tidak memiliki bentuk dan wujud fisik (abstrak) tetapi memiliki nilai yang dicerminkan oleh hak atau hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan.
Aktiva tidak berwujud ini digunakan oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan serta memiliki masa manfaat yang relatif permanen.
Berdasarkan masa manfaatnya, aktiva ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
Aktiva yang tidak berwujud, yang masa manfaatnya dibatasi oleh Undang-undang, Peraturan Pemerintah, atau oleh sifat aktiva itu sendiri, seperti:
  • Hak Paten (Patens) adalah hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu penemuan agar memberikan penghasilan bagi pemilik hak.
  • Hak cipta (Copyright) adalah hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan sesuatu yang belum dikenal sebelumnya.
  • Hak monopoli suatu usaha (Franchise) adalah hak yang diberikan kepada seseorang atau perusahaan untuk menggunakan barang atu nama pemberi hak.

Aktiva yang tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas, seperti:
  • Good will adalah nama baik perusahaan yang merupakan suatu kelebihan untuk memperoleh keuntungan atau laba lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain.
  • Merek dagang (Trade mark) yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan atau seseorang untuk menggunakan suatu merk tertentu yang dilindungi hukum.

2. Kewajiban / Utang (Liabilities)
Kewajiban merupakan utang perusahaan yang harus dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu atau tuntutan (klaim) seseorang atau kelompok perorangan terhadap kekayaan perusahaan, kewajiban digolongkan dengan urutan berdasarkan jangka waktu pelunasan. Kewajiban terdiri dari kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban lancar (Current Liabilities) atau Utang Jangka Pendek (Short Term Liabilities)
Kewajiban lancar adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Kewajiban lancar antara lain:
  • Utang wesel atau wesel bayar (notes payable) adalah surta janji pengakuan bersedia untuk membayar sejumlah uang tertentu pda waktu tertentu kepada siapa saja yang tercantum dalam surta tersebut atau yang ditunjuk.
  • Utang dagang atau utang usaha (account payable) adalah segala pembelian barang dagangan maupun barang yang digunakan untuk operasional usaha secara kredit.
  • Beban yang masih harus dibayar (accerued expenses) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan telah menerima jasa dari pihak lain pada waktu satu periode tetapi belum dibayar. Contoh : utang gaji, utang pajak, dan utang bunga.
  • Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue)adalah kewajiban yang  timbul karena perusahaan menerima uang yang lebih dahulu sedangkan penyerahan barang atau jasa dilakukan pada periode mendatang. Contoh : sewa diterima di muka dan komisi diterima di muka.
  • Porsekot pendapatan (deferred revenue)

b. Kewajiban jangka panjang (Long Term Liabilities/Debt)
Kewajiban jangka panjang adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dengan pembayaran baik diangsur maupun sekaligus. Kewajiban jangka panjang antara lain:
  • Utang obligasi (bond payable) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan menerbitkan surat-surat obligasi.
  • Utang hipotek (mortgage payable) adalah kewajiban yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak, misalnya tanah dan bangunan.
  • Kredit investasi adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak lain untuk melakukan investasi.

c. Kewajiban lain-lain (Other liabilities)
Kewajiban lain-lain adalah utang yang tidak dapat secara layak diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Misalnya, utang kepada pemilik saham.



3. Modal (Capital)

Modal adalah hak milik atau kekayaan pemilik (owners equity) dalam perusahaan, yaitu sebesar selisih antara total aktiva dengan kewajiban perusahaan. Modal untuk perusahaan perseroan disebut kekayaan pemegang saham (stockholders equity). Modal juga dapat diartikan sebagai kewajiban perusahaan membayar hak pemilik bila diperlukan, misalnya ketika ada anggota yang keluar atau perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Contoh akun modal adalah:
a. Modal pribadi
b. Modal saham (untuk PT)
c. Laba yang ditahan

B. Akun nominal / Akun dalam laporan laba/rugi

Akun nominal adalah akun yang digunakan untuk mencatat sumber-sumber penghasilan dan penyebab terjadinya beban-beban, dari satu kesatuan ekonomi untuk menunjukkan suatu jumlah penghasilan atau kerugian bersih pada satu periode tertentu. Laporan ini sering disebut dengan “laporan rugi/laba atau ikhtisar rugi/laba, profit dan loss statement, earning statement dan income statement”.
Secara umum, urutan klasifikasi akun nominal dalam laporan rugi/laba dapat dikelompokkan menjadi:
a. Pendapatan (Income, Revenue)
Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan, yang timbul dari penyerahan barang atau jasa atau kegiatan usaha yang lain di dalam satu periode akuntansi. 
Berdasarkan sumber pendapatan tersebut diperoleh, pendapatan dapat dikelompokkan menjadi:
  • Pendapatan Usaha, yaitu pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha pokok atau utama perusahaan, yaitu berupa pendapatan jasa/usaha (Fees Income), penjualan/barang dagangan atau barang hasil produksi (Sales Income).
  • Pendapatan di Luar Usaha/Pendapatan Lain-lain (The Other Income), yaitu pendapatan yang diperoleh dari hasil di luar usaha pokok atau utama perusahaan. Misalnya:
1. Pendapatan bunga
2. Pendapatan sewa (rent income)
3. Penjualan aktiva tetap (gain on sales of fixed assets)



b. Beban usaha (beban operasi)

Beban operasi (Operating-expense) adalah beban-beban yang berhubungan dengan aktivitas usaha pokok perusahaan. Umumnya beban ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Beban Penjualan (selling-expense)
Yaitu beban-beban yang terjadi sehubungan dengan aktivitas penjualan dan pemasaran barang/jasa.
Misalnya:
  • Beban Gaji Bagian Penjualan (Sale Salaries)
  • Beban Komisi Penjualan (Sales Commission)
  • Beban Iklan (Advertising Expense)
  • Beban Supplies (Supplies Expense), dll.

2. Beban Umum dan Administrasi (General and Administrative Expense):
Yaitu beban-beban yang terjadi sehubungan dengan aktifitas perusahaan dalam bidang administrasi dan beban-beban umum.
Misalnya:
  • Gaji Bagiam Umum dan Administrasi (Office Salaries)
  • Beban Jasa Profesional (Profesional Service Exp)
  • Beban Asuransi (Insurance Expense)
  • Beban Telepon, Listrik, dan Air (Telephone, Electric, and Water Expense)
  • Beban Supplies Kantor (Office Supplies Expense)
  • Beban Penyusutan Gedung, dll. 


Kamis, 04 Juni 2020

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION)

  1. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi (Accounting Equation)

Hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi adalah konsep persamaan dasar akuntansi. Mengapa? karena, semua pencatatan transaksi hingga berbentuk laporan keuangan berangkat dari konsep ini. dengan konsep inilah kita dapat mengetahui pengaruh dari suatu transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan. Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sistematika pencatatan yang menggambarkan suatu hubungan yang ada pada perusahaan, yaitu pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan yang meliputi Harta/Aktiva (Assets) dengan sumber dananya. harta yang diperoleh dari pemilik perusahan disebut modal/ekuitas (equity), sedangkan harta yang diperoleh dari pihak lain disebut Kewajiban / Utang (Liabilities)
 Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sebagai berikut
HARTA = MODAL
atau
ASSET =  EQUITY
Pada awal pendirian perusahaan, pemilik menyetor sejumlah dana sebagai investasi ke dalam perusahaan. dalam perjalanannya harta perusahaan dapat diperoleh dari pihak lain yang biasa disebut kewajiban (utang). sehinngga bentuk persamaan dasar akuntansinya akan menjadi:
HARTA = UTANG + MODAL
atau
ASSET = LIABILITIES + EQUITY


     2. Unsur-Unsur Persamaan Dasar Akuntansi

Harta/Aktiva (Assets)
Harta atau aktiva adalah setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berguna pada waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Atau dengan kata lain, aktiva adalah sumber-sumber ekonomis yang dimiliki perusahaan dan masih akan mendatangkan manfaat di kemudian hari. Penggolongan harta berdasarkan likuidasinya (kemudahan untuk dicairkan atau diuangkan) antara lain:
1. Harta Lancar (Current Assets)
Harta lancar adalah harta yang tingkat likuidasinnya tinggi, artinya harta tersebut dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun atau kekayaan lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai serta habis dipakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Harta lancar antara lain:
  • Kas (Cash), adalah jumlah uang tunai yang tersedia di tangan (cash on hand) atau di bank (cash in bank) yang dicairkan menjadi uang tunai atau habis dipakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun (dalam siklus normal perusahaan). Misalnya, uang tunai, cek, dan giro bank kecuali deposito.
  • Surat-surat berharga (Market Able Securities) adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan-perusahaan dan setiap saat siap diperjualbelikan. Misalnya, saham dan obligasi. 
  • Piutang wesel atau wesel tagih (Notes Receivable) adalah hak tagih atas janji tertulis yang menyatakan sanggup untuk membayar pada waktu tertentu dengan jumlah tertentu.
  • Piutang usaha atau piutang dagang (Account Receivable) adalah tagihan kepada pihak lain. Tagihan ini timbul akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. 
  • Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory) adalah jumlah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali dengan tujuan untuk mencari laba.
  • Persediaan barang (Inventory of Supplies) adalah sejumlah barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dipakai dalam kegiatan usaha. Ciri utamanya adalah bahwa perlengkapan ini proses pemakaiannya sekaligus habis atau tidak sekaligus habis, dan diperkirakan masa penggunaannya relatif singkat, kurang dari satu tahun.  Misalnya: perlengkapan toko (store supplies), seperti kertas pembungkus, plastik. 
  • Beban dibayar di muka (Prepaid Expenses) adalah beban yang dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai beban selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran beban tersebut belum dimanfaatkan atau dikonsumsi. Misalnya: asuransi dibayar di muka (prepaid insurance),sewa dibayar di muka (prepaid rent). 
  • Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Revenues) adalah suatu pengorbanan berupa jasa yang waktunya sudah berlalu tetapi imbalan atau balas jasanya belum diterima.Misalnya: bunga yang masih harus diterima (accrued interest receivable), sewa yang masih harus diterima (accrued rent receivable)
       2. Harta Investasi (Investment Assets) atau Investasi Jangka Panjang (Long                 Term  Investment) 
Harta investasi adalah penanaman modal dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun) terhadap perusahaan lain.
Misalnya :
  • Investasi dalam saham (investment in stock), investasi dalam obligasi (investment in bond), dan surat berharga lainnya.
  • Investasi dalam bentuk dana yang akan digunakan pada masa mendatang (untuk kepentingan ekspansi).
  • Investasi dalam bentuk aktiva lainnya (tanah, dengan rencana penggunaan di masa yang akan datang.
                3. Harta Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Harta tetap berwujud adalah harta kekayaan perusahaan yang digunakan untuk operasional usaha. Sifat pemakaiannya relatif tetap dan jangka waktu pemakaiannya tahan lama atau lebih dari satu tahun. Harta tetap berwujud antara lain:
  • Peralatan (Equipment) adalah harta yang digunakan untuk operasional perusahaan yang manfaat pemakaiannya relatif tahan lama dan biasanya terdiri dari berbagai jenis barang.
  • Bangunan (Building) adalah bangunan yang siap digunakan untuk operasional usaha.
  • Akumulasi penyusutan harta tetap (Accumulated depreciation of fixed assets) adalah pengelompokkan nilai penyusutan aktiva tetap akibat manfaatnya berkurang setiap kali digunakan.
  • Tanah (Land) adalah tanah tempat usaha.
  • Perabot dan perlengkapan (Furniture and fixture).
     4. Harta Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva yang tidak berwujud adalah aktiva yang tidak memiliki bentuk dan wujud fisik (abstrak) tetapi memiliki nilai yang dicerminkan oleh hak atau hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan.
Aktiva tidak berwujud ini digunakan oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan serta memiliki masa manfaat yang relatif permanen.
Berdasarkan masa manfaatnya, aktiva ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
Aktiva yang tidak berwujud, yang masa manfaatnya dibatasi oleh Undang-undang, Peraturan Pemerintah, atau oleh sifat aktiva itu sendiri, seperti:
  • Hak Paten (Patens) adalah hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu penemuan agar memberikan penghasilan bagi pemilik hak.
  • Hak cipta (Copyright) adalah hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan sesuatu yang belum dikenal sebelumnya.
  • Hak monopoli suatu usaha (Franchise) adalah hak yang diberikan kepada seseorang atau perusahaan untuk menggunakan barang atu nama pemberi hak.
  • Aktiva yang tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas, seperti:
  • Good will adalah nama baik perusahaan yang merupakan suatu kelebihan untuk memperoleh keuntungan atau laba lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain.
  • Merek dagang (Trade mark) yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan atau seseorang untuk menggunakan suatu merk tertentu yang dilindungi hukum.
         5. Harta Lain-lain (The Other Assets)
Harta lain-lain adalah harta tetap perusahaan yang belum/tidak digunakan dalam operasional perusahaan antara lain, pembelian tanah untuk cadangan perusahaan dan bangunan yang masih dalam proses.

 Kewajiban / Utang (Liabilities)
Kewajiban merupakan utang perusahaan yang harus dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu atau tuntutan (klaim) seseorang atau kelompok perorangan terhadap kekayaan perusahaan, kewajiban digolongkan dengan urutan berdasarkan jangka waktu pelunasan. Kewajiban terdiri dari kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang
  1. Kewajiban lancar (Current Liabilities) atau Utang Jangka Pendek (Short Term  Liabilities) 

Kewajiban lancar adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Kewajiban lancar antara lain:
  • Utang wesel atau wesel bayar (notes payable) adalah surta janji pengakuan bersedia untuk membayar sejumlah uang tertentu pda waktu tertentu kepada siapa saja yang tercantum dalam surta tersebut atau yang ditunjuk. 
  • Utang dagang atau utang usaha (account payable) adalah segala pembelian barang dagangan maupun barang yang digunakan untuk operasional usaha secara kredit.
  • Beban yang masih harus dibayar (accerued expenses) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan telah menerima jasa dari pihak lain pada waktu satu periode tetapi belum dibayar. Contoh : utang gaji, utang pajak, dan utang bunga.
  • Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue) adalah kewajiban yang  timbul karena perusahaan menerima uang yang lebih dahulu sedangkan penyerahan barang atau jasa dilakukan pada periode mendatang. Contoh : sewa diterima di muka dan komisi diterima di muka.
  • Porsekot pendapatan (deferred revenue)
     2. Kewajiban jangka panjang (Long Term Liabilities/Debt)
Kewajiban jangka panjang adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dengan pembayaran baik diangsur maupun sekaligus. Kewajiban jangka panjang antara lain:
  • Utang obligasi (bond payable) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan menerbitkan surat-surat obligasi.
  • Utang hipotek (mortgage payable) adalah kewajiban yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak, misalnya tanah dan bangunan.
  • Kredit investasi adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak lain untuk melakukan investasi.
    3. Kewajiban lain-lain (Other liabilities)
Kewajiban lain-lain adalah utang yang tidak dapat secara layak diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Misalnya, utang kepada pemilik saham.

Modal (Capital)
Modal adalah hak milik atau kekayaan pemilik (owners equity) dalam perusahaan, yaitu sebesar selisih antara total aktiva dengan kewajiban perusahaan. Modal untuk perusahaan perseroan disebut kekayaan pemegang saham (stockholders equity). Modal juga dapat diartikan sebagai kewajiban perusahaan membayar hak pemilik bila diperlukan, misalnya ketika ada anggota yang keluar atau perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Contoh akun modal adalah:
  • Modal pribadi
  • Modal saham (untuk PT)
  • Laba yang ditahan
  • Modal simpanan (untuk koperasi atau modal anggota)

Sabtu, 30 Mei 2020

Jurnal Umum dan Jurnal Khusus

Pengertian Jurnal 


Jurnal berasal dari bahasa Prancis yaitu Journal yang berarti buku harian. Jadi, Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis, pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan rekening yang didebet dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal (journalizing). 
Fungsi jurnal umum sebagai berikut :
  • Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan perubahan posisi harta,utang danmodal.
  • Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut waktu/kronologis
  • Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian terhadap posisi harta, utang dan modal    sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang
  • Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolong-golongkan)
  • Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa ekonomi yang terjadi, pengaruhnya terhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau kreditur dan sebagainya.

Peralatan yang dibutuhkan untuk menjurnal :

  • bukti transaksi yang sah sebagai sumber pencatatan
  • buku jurnal
  • alat tulis
  • alat bantu hitung (kalkulator)
  • formulir rekapitulasi jurnal

Menyiapkan Jurnal

Pada dasarnya terdapat dua kelompok jurnal berdasarkan pencatatannya, yaitu jurnal yang dibuat setiap kali ada transaksi dan jurnal yang dibuat secara berkala. Jurnal yang dibuat setiap kali ada transaksi yaitu jurnal umum dan jurnal khusus, sedangkan jurnal yang dibuat secara berkala atau tidak dibuat setiap hari atau setiap ada transaksi keuangan yaitu jurnal penyesuaian dan jurnal penutup

Pengertian Jurnal Umum (General Journal)

jurnal umum adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak bisa dicatat dalam jurnal khusus diatas. Artinya ada beberapa transaksi yang tidak bisa dicatat dalam jurnal khusus, maka perlu dibuatkan jurnal umum. Transaksi-transaksi yang dicatat dalam jurnal umum tersebut diantaranya:
  1. Transaksi retur pembelian kredit dan retur penjualan kredit.
  2. Ayat jurnal penyesuaian (adjustment entry)
  3. Ayat jurnal koreksi (correcting entry)
  4. Ayat jurnal penutup (closing entry)
  5. Ayat jurnal pembalik (reversing entry)

Bentuk jurnal umum adalah
Penjelasan kolom-kolom jurnal :
  • Kolom tanggal diisi tanggal, bulan dan tahun.
  • Kolom No. bukti diisi nomor bukti transaksi. Adakalanya kolom ini ditiadakan.
  • Kolom Keterangan diisi nama perkiraan atau akun yang dijurnal.
  • Kolom Ref (referensi) diisi nomor kode akun.
  • Kolom Debet diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan didebet.
  • Kolom Kredit diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan dikredit

Pengertian Jurnal Khusus

Pengertian jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang dan dibuat secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi berulang-ulang pada perusahaan.

Perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus

Jurnal Umum
Jurnal Khusus
Digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi
Digunakan untuk mencatat transaksi sejenis dan sering terjadi
Bentuk buku harian dengan dua lajur
Bentuk buku harian dengan banyak lajur
Pekerjaan pencatatan cukup dilakukan oleh satu orang
Pekerjaan pencatatab dapat dilakukan oleh beberapa orang
Penulisan nama akun/perkiraan pada waktu membuat jurnal dilakukan setiap saat
Penulisan nama akun/perkiraan tidak dilakukan setiap saat

Macam-Macam Jurnal Khusus

Jurnal khusus (special journal) yang digunakan di perusahaan dagang pada umumnya terdiri dari 4 macam, diantaranya :
  1. Jurnal penerimaan kas
  2. Jurnal pengeluaran kas
  3. Jurnal pembelian
  4. Jurnal penjualan
Selain daripada empat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang tetap harus memiliki jurnal umum untuk mencatat sejumlah transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus yang tersedia.

1. Jurnal Khusus Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal penerimaan kas adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang atau uang tunai. Penerimaan uang tunai berasak dari berbagai sumber.
Transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas diantaranya adalah:
  • Penjualan tunai
  • Penerimaan pelunasan piutang
  • Retur pembelian secara tunai
  • Penerimaan pendapatan

Bentuk Jurnal Penerimaan Kas

2. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran uang/pembayaran uang tunai.
Transaksi yang termasuk pengeluaran kas diantaranya:





  • Pembelian secara tunai
  • Pembayaran atau pelunasan utang dagang
  • Retur penjualan
  • Pembayaran beban-beban
  • Pengambilan uang tunai untuk pribadi (prive).


  • Bentuk jurnal pengeluaran kas


    3. Jurnal Khusus Pembelian (Purchaces Journal)
    Jurnal pembelian adalah buku jurnal yang digunakan nuntuk mencatat seluruh transaksi pembelian secara kredit, baik pembelian barang dagang ataupun bukan barang dagang.
    Transkasi yang akan dicatat dalam jurnal pembelian diantaranya:
    • Pembelian barang dagang secara kdedit
    • Pembelian perlengkapan, peralatan dan aktiva lain secara kredit

    Bentuk jurnal pembelian

    4. Jurnal Khusus Penjualan (Sales Journal)
    Jurnal penjualan adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penjualan barang dagang secara kredit.
    Bentuk jurnal penjualan

    Kebaikan Jurnal Khusus

    1. Memungkinkan adanya pembagian tugas
      setiap jenis buku jurnal  dikerjakan oleh seorang petugas. pembagian tugas ini sudah pasti akan memperlancar jalannya pekerjaan
    2. Menghemat, baik dalam menjurnal maupun posting
      hal ini disebabkan  karena dalam jurnal khusus, keterangan yang terperinci setiap transaksi tidak diperlukan, sedangkan posting ke dalam buku besar umum dapat dilakukan berkala, misal : bulanan
    3. Mempermudah pengawasan
      hal ini disebabkan karena jenis transaksi tertentu dicatat dalam buku jurnal tertentu pula

    Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah

    A. Pendahuluan Siklus pengelolaan keuangan daerah mengikuti siklus dalam sistem pengendalian entitas pemerintah. Siklus pengelolaan k...